Tampang.com | Tunjangan Hari Raya (THR) 2025 mulai dicairkan lebih awal dibanding tahun-tahun sebelumnya, dengan harapan bisa mendorong perputaran ekonomi nasional. Namun kenyataan di lapangan berkata lain: masyarakat justru mengaku tak sempat menikmati uang tersebut karena langsung tersedot untuk membayar utang dan memenuhi kebutuhan mendesak.
THR Langsung Habis untuk Kebutuhan Dasar
Banyak pekerja menyambut baik percepatan pencairan THR. Namun tak sedikit pula yang merasa uang yang diterima tak cukup, apalagi hanya numpang lewat. Dalam hitungan jam setelah diterima, THR sudah harus dibagi untuk tagihan listrik, sewa rumah, cicilan kendaraan, hingga kebutuhan anak sekolah.
“Dulu THR bisa disisihkan untuk tabungan atau mudik. Sekarang? Langsung habis buat nutup utang. Belanja lebaran pun mikir dua kali,” keluh Yayan, karyawan swasta di Jakarta Barat.
Naiknya harga kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri semakin memperparah kondisi. Sejumlah bahan makanan mengalami lonjakan harga signifikan, sementara penghasilan tetap tidak berubah.
Utang Rumah Tangga Kian Mengkhawatirkan
Data terbaru menunjukkan tingkat utang rumah tangga meningkat pesat dalam satu tahun terakhir, terutama dari sektor kredit konsumtif. Banyak keluarga yang mengambil pinjaman daring atau cicilan barang elektronik, dan kini mereka harus menanggung beban cicilan bersamaan dengan tekanan inflasi.