Beberapa bank berupaya untuk mengurangi dan mencegah risiko likuiditas dari nasabah dana pihak ketiga (DPK) di segmen wholesale ketika terjadi penarikan dana besar-besaran, seperti yang baru-baru ini terjadi pada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dimana PP Muhammadiyah mengalihkan dana simpanannya dari BSI ke bank lain.
Menurut Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Redjalam, penarikan dana secara mendadak oleh nasabah dengan nilai simpanan yang besar merupakan pukulan bagi bank. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ketersediaan dana dalam jumlah besar yang dapat diambil sewaktu-waktu oleh bank.
Menurut Piter, tekanan terhadap likuiditas tersebut dapat menciptakan masalah baru bagi BSI. Oleh karena itu, BSI perlu mencari cara untuk mengatasi masalah ini, mengingat PP Muhammadiyah merupakan organisasi Muslim dengan sistem pengelolaan keuangan terbesar dan terpusat.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menjelaskan bahwa untuk menjaga keberlanjutan likuiditas dan menurunkan risiko konsentrasi kepada nasabah besar DPK di segmen wholesale, BTN sedang fokus untuk mengembangkan segmen retail dan midsize.