Data terbaru menunjukkan bahwa per Maret 2024, DPK CIMB Niaga mencapai Rp 248,0 triliun, meningkat sebesar 3,3% yoy, menunjukkan rasio current account and savings account (CASA) yang baik, sebesar 64,6%.
Berdasarkan analisis dari beberapa bank terkait strategi untuk menekan risiko likuiditas, dapat dilihat bahwa beberapa bank telah mengambil langkah konkret untuk mempersiapkan diri menghadapi penarikan dana besar-besaran dari nasabah DPK wholesale. Upaya ini antara lain dilakukan melalui pembagian portofolio DPK ke segmen retail dan midsize, serta peningkatan fokus pada pertumbuhan bisnis ke segmen ritel dan UKM untuk menciptakan likuiditas yang lebih stabil. Meski begitu, perbankan perlu terus mengembangkan strategi yang lebih kuat dan terukur dalam menekan risiko likuiditas yang mungkin timbul akibat penarikan dana besar-besaran dari nasabah DPK wholesale. Menjaga keseimbangan antara likuiditas dan pertumbuhan DPK merupakan hal yang strategis bagi kelangsungan bisnis perbankan.