Pemerintah Indonesia mengalokasikan pembiayaan pinjaman neto dalam APBN 2025 sebesar Rp133,3 triliun meningkat signifikan sebesar 31% dibandingkan dengan proyeksi 2024. Hal ini terdiri dari dua sumber utama yakni pinjaman dalam negeri sebesar Rp5,2 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp128 triliun.
Pemerintah Indonesia di bawah Menteri Keuangan Sri Mulyani tercatat akan melakukan pencarian utang luar negeri sebesar Rp128 triliun di tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai upaya dalam menjaga kestabilan perekonomian Indonesia meskipun dalam kondisi pandemi yang masih belum sepenuhnya reda. Kebijakan ini sekaligus menjadi refleksi dari optimisme pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi di masa yang akan datang.
Mengacu pada alokasi pembiayaan pinjaman neto dalam APBN 2025 yang mencapai Rp133,3 triliun, terjadi peningkatan yang signifikan sebesar 31% dibandingkan dengan proyeksi 2024. Dengan perincian sebagai berikut: pinjaman dalam negeri sebesar Rp5,2 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp128 triliun. Dari perincian tersebut, menjadi jelas bahwa pemerintah fokus pada pemanfaatan pinjaman luar negeri sebagai salah satu upaya dalam menopang kebutuhan dana dalam APBN pada tahun 2025.