Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dilaporkan marak terjadi di Bangka Belitung (Babel). Efek semakin lesunya industri timah di Bangka Belitung.Pemerintah Provinsi Bangka Belitung pun mengakui sudah mengetahui terjadinya PHK. Akibatnya, ratusan karyawan harus merasakan dampak langsung dari gelombang PHK ini.
Karyawan smelter timah di Bangka Belitung merupakan bagian integral dari industri pertambangan timah yang telah lama menjadi tulang punggung perekonomian daerah tersebut. Namun, situasi ekonomi yang tidak menentu dan kebijakan global yang berdampak pada harga timah telah membuat perusahaan-perusahaan smelter di Bangka Belitung mengalami tekanan finansial yang signifikan.
Salah satu dampak nyata dari tekanan ini adalah memangkas jumlah karyawan, yang menjadi konsekuensi tidak menyenangkan bagi para pekerja. Bagi banyak karyawan smelter timah, PHK bukan hanya berarti kehilangan sumber penghasilan, tetapi juga menghadapi ketidakpastian dalam masa depan mereka.
Selain PHK, dilaporkan banyak pekerja dan karyawan yang mendapat pengumuman lisan telah dirumahkan oleh perusahaan.Disebutkan, smelter timah di Bangka Belitung kini banyak tak beroperasi lagi.Kabar ini mencuat di tengah penanganan kasus tindak pidana korupsi smelter timah, yang kini telah menjerat sejumlah tersangka.Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi global memiliki dampak yang nyata pada kehidupan sehari-hari masyarakat lokal, khususnya di daerah dengan ketergantungan terhadap industri tertentu seperti Bangka Belitung yang terkenal dengan tambang timahnya.