Secara geografis, penambahan kapasitas juga direncanakan tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali, total tambahan kapasitas pembangkit direncanakan sebesar 33,5 GW, dengan porsi penambahan EBT sebesar 19,6 GW.
Wilayah Sumatra direncanakan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 15,1 GW, dengan porsi EBT sebesar 9,5 GW. Lalu di Kalimantan, kapasitas pembangkit direncanakan bertambah 5,8 GW, dengan porsi EBT sebesar 3,5 GW.
Untuk wilayah Sulawesi, kapasitas pembangkit direncanakan bertambah 10,4 GW, dengan porsi EBT sebesar 7,7 GW. Serta untuk wilayah Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, direncanakan tambahan kapasitas pembangkit sebesar 4,7 GW, dengan porsi EBT sebesar 2,3 GW.
"Maluku dan Papua ini kita dorong, memang harus kita mempertimbangkan juga adalah tingkat pemakaian listriknya. Jadi, industri-industri kita harus bangun dulu di sana," kata Bahlil, mengindikasikan bahwa pembangunan infrastruktur kelistrikan di wilayah timur akan beriringan dengan pengembangan industri untuk menciptakan permintaan energi yang lebih besar.