Dampak Pelemahan Rupiah
Pelemahan rupiah akan memberikan dampak langsung pada sektor-sektor yang banyak melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan input produksi, seperti industri makanan dan minuman, farmasi, dan kimia. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) pun berharap Bank Indonesia (BI) bisa segera melakukan intervensi untuk memulihkan nilai tukar rupiah agar dampaknya tidak terlalu berat bagi sektor tersebut.
Sementara dari pihak perbankan, fluktuasi nilai tukar yang moderat tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap bisnis perbankan. Bank-bank dengan portofolio bisnis luar negeri dalam porsi besar, terutama terkait kegiatan treasury, trade financing, dan international banking yang erat dengan valuta asing, dapat merasakan dampak dari pelemahan rupiah. Namun, eksposur neto untuk valuta asing di perbankan masih tergolong kecil dengan rasio posisi devisa neto (PDN) sebesar 1,44 persen di akhir tahun 2023.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abdul Manap Pulungan, menilai bahwa penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) valuta asing terhadap total DPK di industri perbankan saat ini masih relatif rendah, begitu pula dari sisi penyaluran kredit dalam valuta asing. Industri perbankan tidak terkena dampak signifikan atas pelemahan rupiah yang terjadi belakangan.
Menaikkan Suku Bunga Acuan BI-Rate?
Muncul opsi untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI-rate dalam upaya menahan laju pelemahan rupiah agar tidak semakin dalam. Namun, ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai keputusan untuk menaikkan BI-rate bukan langkah yang tepat mengingat penguatan dolar AS terjadi terhadap hampir semua mata uang negara lainnya.
Faisal, ekonom dari PermataBank, memandang bahwa langkah untuk menaikkan suku bunga acuan akan menjadi opsi terakhir bagi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen pada Maret lalu. BI, sebagai bank sentral yang mengatur kebijakan moneter di Indonesia, memiliki langkah andalan untuk menahan laju pelemahan rupiah, salah satunya dengan melakukan intervensi rangkap tiga atau triple intervention.