Tampang

Gus Dur: Inspirasi Kearifan dan Toleransi dalam Kepemimpinan

26 Jul 2024 10:58 wib. 195
0 0
Gus Dur
Sumber foto: Google

Abdurrahman Wahid, atau yang lebih akrab dikenal sebagai Gus Dur, merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Sebagai presiden keempat Republik Indonesia, Gus Dur dikenal bukan hanya sebagai pemimpin politik, tetapi juga sebagai simbol kearifan dan toleransi. Gus Dur meninggalkan jejak yang mendalam melalui pendekatan kepemimpinan yang humanis, inklusif, dan penuh kebijaksanaan. Artikel ini akan membahas bagaimana Gus Dur menjadi inspirasi kearifan dan toleransi dalam kepemimpinan serta pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan hidupnya.

Latar Belakang Gus Dur

Lahir pada 4 Agustus 1940 di Jombang, Jawa Timur, Gus Dur berasal dari keluarga ulama terkemuka. Ayahnya, KH Wahid Hasyim, adalah Menteri Agama pertama Indonesia, dan kakeknya, KH Hasyim Asy'ari, adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia. Pendidikan Gus Dur dihabiskan di berbagai lembaga pendidikan, baik di dalam negeri maupun luar negeri, yang membentuk pandangan dan pemahamannya yang luas tentang agama, budaya, dan politik.

Kepemimpinan Gus Dur dalam Nahdlatul Ulama

Sebelum menjadi presiden, Gus Dur adalah Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU). Di bawah kepemimpinannya, NU mengalami berbagai reformasi dan pembaruan yang signifikan. Gus Dur memperjuangkan prinsip-prinsip Islam yang inklusif dan toleran, yang menjadi fondasi bagi sikap moderat NU. Ia mengajarkan bahwa Islam harus membawa rahmat bagi semua, bukan hanya bagi umat Islam saja.

Presiden Indonesia dan Kebijakan Inklusif

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

bahagia
0 Suka, 0 Komentar, 13 Mei 2017

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.