Begitu pula dengan Program Indonesia Pintar (PIP) yang mengalami penurunan signifikan, dari Rp 5,9 triliun untuk 9,4 juta siswa di 2024, menjadi hanya Rp 1,5 triliun untuk 2,9 juta siswa di 2025. Program Kartu Sembako juga turun menjadi Rp 10,9 triliun dari Rp 16,5 triliun, meskipun jumlah KPM relatif stabil di angka 18 juta.
Sebaliknya, program Penerimaan Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) mempertahankan realisasi sama dengan tahun lalu, yaitu Rp 15,4 triliun untuk 96,7 juta peserta. Sementara itu, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah justru mencatat kenaikan realisasi dari Rp 6,5 triliun untuk 778 ribu mahasiswa menjadi Rp 7,4 triliun untuk 798.200 mahasiswa.
Penurunan realisasi bansos ini turut berkontribusi pada menurunnya total realisasi belanja negara hingga 30 April 2025 sebesar 5,1 persen dibandingkan tahun lalu. Total belanja negara mencapai Rp 806,2 triliun atau 22,3 persen dari target APBN 2025 sebesar Rp 3.621,3 triliun, lebih rendah dibandingkan capaian Rp 849,3 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.