PR besar dalam hal impor barang dengan nilai tinggi juga menjadi fokus. Tingginya impor barang tersebut menyebabkan pelemahan mata uang Rupiah, sehingga penurunan impor yang signifikan diperlukan."Salah satu contoh adalah penurunan impor alat transportasi, mesin, dan peralatan. Dalam hal farmasi, kita dapat belajar dari India dalam hal replikasi obat generik. Swasembada dalam hal ini menjadi sangat penting," tambahnya.
Setelah reformasi struktur ekonomi, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencapai swasembada. Swasembada pangan dan energi memiliki peran yang sangat sentral dalam pertumbuhan ekonomi. Oleh sebab itu, struktur ini harus direformasi."Swasembada pangan dan energi memiliki peranan yang sangat penting sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, struktur ini harus terus ditingkatkan," ungkapnya.
Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga menjadi perhatian utama UOB. UMKM masih menjadi tulang punggung dari perekonomian nasional, dan keberlanjutannya harus bisa dijaga oleh seluruh pihak, bukan hanya pemerintah maupun lembaga keuangan.
UOB mencatat bahwa hampir 97% pendapatan masyarakat terkait dengan bisnis UMKM. Namun, kendala-kendala seperti akses pembiayaan dan kompleksitas regulasi tetap menjadi tantangan dalam pengembangan UMKM.