Keuangan mikro juga memiliki peran penting dalam pemberdayaan perempuan. Di banyak negara berkembang, perempuan sering kali menghadapi hambatan dalam mengakses layanan keuangan. Keuangan mikro memberikan mereka kesempatan untuk memulai usaha kecil, menghasilkan pendapatan, dan berkontribusi pada kesejahteraan keluarga mereka. Penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan melalui keuangan mikro tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga tetapi juga memiliki dampak positif pada pendidikan anak-anak dan kesehatan.
Lebih jauh lagi, keuangan mikro mendorong pembentukan kelompok simpan pinjam di komunitas. Kelompok-kelompok ini terdiri dari individu-individu yang saling mendukung dalam mengelola keuangan mereka. Mereka bisa menyimpan uang bersama, memberikan pinjaman kepada anggota yang membutuhkan, dan berbagi pengetahuan tentang manajemen keuangan. Kelompok ini juga sering kali menjadi platform untuk pelatihan dan pendidikan, meningkatkan keterampilan dan kapasitas anggotanya dalam menjalankan usaha mereka.
Namun, tantangan tetap ada dalam pelaksanaan keuangan mikro. Salah satu tantangan terbesar adalah tingginya tingkat bunga pada beberapa pinjaman mikro. Meskipun bunga ini sering kali lebih rendah daripada pinjaman informal, tetap saja bisa memberatkan bagi peminjam yang sangat miskin. Selain itu, ada risiko bahwa peminjam yang tidak dapat membayar kembali pinjaman mereka bisa terjebak dalam lingkaran utang.