Traveloka, aplikasi perjalanan terbesar di Asia Tenggara, baru-baru ini mengungkapkan adanya lonjakan pengeluaran untuk perjalanan wisata di kalangan masyarakat Indonesia, dengan Vietnam menjadi destinasi yang mengalami peningkatan permintaan terbesar. Pada tahun 2023, pengeluaran turis Indonesia untuk produk internasional, termasuk penerbangan, hotel, dan atraksi, meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2022.
Singapura dan Jepang menjadi destinasi utama, sementara Vietnam muncul sebagai pesaing kuat karena daya tariknya seperti Sa Pa dan Da Nang yang semakin populer di media sosial.
Faktor keterjangkauan memainkan peran penting, dengan Vietnam menawarkan tarif pesawat dan hotel yang kompetitif dibandingkan dengan destinasi lain di Asia Tenggara.
Operator tur seperti G-Tour mengalami peningkatan pemesanan perjalanan ke Vietnam, khususnya ke Sa Pa, dan sedang membidik pertumbuhan dengan mengembangkan paket-paket baru ke destinasi seperti Da Nang untuk menarik para traveler muda yang doyan petualangan.
Peningkatan pengeluaran wisatawan Indonesia ini menggambarkan minat yang terus meningkat dalam perjalanan internasional dan potensi pemulihan industri pariwisata pasca pandemi. Meskipun demikian, masih diperlukan langkah-langkah untuk memastikan keselamatan serta dukungan bagi para pelaku industri pariwisata di masa yang akan datang.
Selain itu, meningkatnya minat wisatawan Indonesia ke Vietnam juga berpotensi memberikan dampak positif bagi kedua negara, terutama dalam hubungan bilateral dan pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata. Kemungkinan adanya peningkatan kerja sama antar negara dalam bidang pariwisata dan investasi juga dapat menjadi peluang yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.