Nilai tukar Rupiah merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi neraca perdagangan Indonesia. Nilai tukar Rupiah sangat berperan dalam melibatkan ekspor dan impor barang serta jasa antara Indonesia dengan negara lain. Kondisi nilai tukar Rupiah yang fluktuatif dapat memengaruhi kinerja ekspor dan impor, serta berdampak pada neraca perdagangan Indonesia secara keseluruhan.
Ketika nilai tukar Rupiah menguat, hal ini dapat menyebabkan harga ekspor Indonesia menjadi lebih mahal bagi negara-negara mitra dagangnya. Sebaliknya, impor menjadi lebih murah bagi pelaku usaha di Indonesia. Kondisi ini berpotensi menciptakan tekanan terhadap neraca perdagangan, karena ekspor menjadi lebih sulit bersaing di pasar internasional, sedangkan impor menjadi lebih menggiurkan bagi pelaku usaha di dalam negeri.
Di sisi lain, ketika nilai tukar Rupiah melemah, maka harga ekspor menjadi lebih murah bagi negara-negara mitra dagang. Sehingga ini dapat mendorong peningkatan akses pasar bagi produk-produk Indonesia. Namun, di sisi lain, melemahnya nilai tukar Rupiah juga akan membuat impor menjadi lebih mahal bagi pelaku usaha di dalam negeri. Hal ini berpotensi meningkatkan biaya produksi dan mengakibatkan inflasi, yang pada akhirnya juga akan berdampak pada neraca perdagangan.