E-commerce merupakan sektor yang sangat kompetitif, dan perusahaan-perusahaan besar seperti TikTok harus menyadari bahwa untuk bersaing, mereka harus cermat dalam pengelolaan sumber daya. Keputusan untuk mengurangi jumlah karyawan dapat dianggap sebagai strategi jangka pendek untuk memangkas biaya dan menghindari kerugian yang lebih dalam. Namun, di sisi lain, strategi-keputusan seperti ini juga membawa risiko kehilangan talenta dan pengalaman yang mungkin tidak dapat dengan mudah digantikan.
Laporan mengenai PHK di TikTok Shop muncul di tengah sorotan global terhadap industri teknologi, yang juga menghadapi tekanan untuk melakukan pemangkasan biaya. Banyak perusahaan teknologi lainnya yang sudah lebih dulu mengambil langkah serupa, mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan menyesuaikan diri dengan pasar yang telah berubah. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak perusahaan teknologi besar telah mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja, menunjukkan bahwa ini adalah tren yang lebih luas dalam industri.
Sementara itu, aspek logistik dan operasional merupakan bagian krusial dalam setiap bisnis e-commerce. Dengan adanya pemangkasan di divisi ini, TikTok Shop tampaknya berusaha untuk mempercepat dan menyederhanakan proses operasional mereka agar dapat bersaing lebih baik dengan pemain lain di industri yang sama. Hal ini tentunya akan berdampak pada layanan yang diberikan kepada konsumen, serta strategi pemasaran yang dijalankan.