Dengan data yang kuat, kamu akan lebih mudah membangun argumen dan menolak tawaran yang tidak menguntungkan tanpa kehilangan peluang.
3. Bangun Hubungan Sebelum Bicara Harga
Salah satu kesalahan umum pelaku UMKM dalam negosiasi adalah terlalu cepat membicarakan harga. Padahal, membangun hubungan dan kepercayaan lebih dulu akan menciptakan suasana negosiasi yang lebih kondusif dan saling menguntungkan.
Gunakan pendekatan personal, tunjukkan ketertarikan terhadap kebutuhan mitra atau pelanggan, dan posisikan dirimu sebagai solusi atas masalah mereka. Dengan hubungan yang baik, kamu lebih mudah menawarkan nilai lebih tanpa harus selalu menurunkan harga.
4. Gunakan Strategi “Win-Win” Bukan “Menang-Kalah”
Negosiasi yang sukses bukanlah tentang “siapa yang menang dan siapa yang kalah”, melainkan bagaimana kedua belah pihak merasa diuntungkan. Dalam dunia UMKM, menjaga hubungan jangka panjang lebih penting daripada hanya mengejar keuntungan sesaat.
Contoh:
Alih-alih menolak permintaan potongan harga, kamu bisa menawarkan opsi seperti:
Dengan begitu, kamu tetap menjaga margin keuntungan dan mitra merasa dihargai.
5. Latih Kemampuan Mendengar Aktif
Negosiasi bukan hanya soal berbicara meyakinkan, tapi juga mendengarkan dengan aktif. Terkadang, informasi paling penting muncul ketika kamu diam dan membiarkan lawan bicara mengungkap kebutuhannya.
Dengan memahami apa yang benar-benar dibutuhkan mitra atau pelanggan, kamu bisa menawarkan solusi yang lebih relevan dan meningkatkan kemungkinan penjualan. Mendengar juga menciptakan kesan bahwa kamu menghargai mereka hal yang krusial dalam membangun loyalitas.
6. Siapkan Batas dan Alternatif (BATNA)
BATNA atau Best Alternative to a Negotiated Agreement adalah strategi penting dalam negosiasi. Ini adalah rencana cadangan jika negosiasi tidak berjalan sesuai harapan.