Menurut Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, jumlah dana yang disimpan di Bank Syariah Indonesia (BSI) telah terlalu besar. Sementara itu, penempatan dana di bank syariah lain masih relatif lebih sedikit. Anwar mengkritisi bahwa hal ini dapat membuat bank syariah lainnya kesulitan bersaing dengan margin keuntungan yang ditawarkan oleh BSI, baik dalam hal penempatan dana maupun pembiayaan. Di sisi lain, Muhammadiyah memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk mendukung perkembangan perbankan syariah. Oleh karena itu, organisasi ini terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangan yang dihadapinya.
Tindakan rasionalisasi dan konsolidasi ini dilakukan dengan tujuan agar Muhammadiyah bisa memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan persaingan yang sehat di antara perbankan syariah yang ada. Hal ini terutama penting ketika dunia perbankan syariah berhubungan dengan organisasi besar seperti Muhammadiyah. Anwar menekankan, "Muhammadiyah merasa perlu untuk merapikan banyak aspek terkait dengan masalah keuangannya, termasuk dalam hal yang berkaitan dengan dunia perbankan syariah, terutama dalam hal penempatan dana dan pembiayaan yang diterima."
Melihat kondisi ini, Muhammadiyah berkomitmen untuk terus berupaya memperluas penyebaran dan penerimaan dana di berbagai bank syariah, bukan hanya BSI. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran akan dominasi atau ketergantungan pada satu institusi perbankan saja. Diversifikasi penempatan dana di berbagai bank syariah diyakini dapat menciptakan persaingan yang sehat dan mendorong inovasi di sektor perbankan syariah, sejalan dengan visi keuangan yang berkelanjutan.