Hari ini PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menutup delapan gerainya, Senin (28/8) bukan tanpa alasan. Unit bisnis supermarket jaringan ritel pemilik merek Ramayana, Robinson, serta Cahaya, disebut-sebut merugi.
Menilik laporan keuangan perseroan, perolehan laba bersihnya mencapai Rp368,77 miliar per Juni 2017. Realisasi ini tercatat tumbuh 45,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp254,05 miliar.
Kendati mendulang untung, pendapatan penjualan emiten dengan kode RALS ini cuma meningkat 9,79 persen. Yakni, dari Rp3,15 triliun pada semester I 2016 menjadi sebesar Rp3,46 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Yang patut menjadi perhatian, aset dan liabilitas perseroan tumbuh beriringan sebesar Rp5,82 triliun atau naik 25,3 persen. Utang pihak ketiga dan utang pajak paling membebani kewajiban perseroan.
Manajemen terpaksa menyetop operasional delapan gerai divisi supermarket karena merugi. Namun demikian, unit bisnis ini cuma sebagian kecil dari jika dibandingkan dengan unit department store.
Rata-rata pekerja di gerai supermarket sekitar tiga orang hingga 21 orang, bergantung skala usaha masing-masing toko. Itu pun, manajemen tak terlalu khawatir, mengingat gerai supermarket yang ditutup akan dialihkan ke unit bisnis fesyen.