Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, kembali mengguncang dunia kebijakan sosial dengan rencananya untuk mengkaji perluasan ranah program bantuan sosial. Kali ini, program tersebut tak hanya akan menyasar masyarakat penerima manfaat kalangan bawah, namun juga membuka peluang bagi kelas menengah yang terancam. Sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), langkah ini menunjukkan keseriusan pihaknya dalam mengatasi kesenjangan sosial di Tanah Air.
Dalam pengumuman yang dilakukan baru-baru ini, Mensos Saifullah Yusuf menyatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan kebutuhan untuk mengevaluasi program bantuan sosial (Bansos) yang sudah berlangsung. Hal ini dilakukan untuk melihat kembali target sasaran bantuan yang akan diberikan, termasuk menyasar kelompok masyarakat menengah yang juga menghadapi berbagai tekanan ekonomi akibat dampak dari pandemi Covid-19. Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Indonesia.
Pernyataan Mensos tersebut juga menarik perhatian banyak pihak terutama dari kalangan aktivis sosial dan pengamat kebijakan publik. Bagaimana tidak, langkah ini dianggap sebagai langkah progresif yang dapat mengakomodasi lebih banyak lapisan masyarakat yang membutuhkan. Sebagai seorang yang memiliki latar belakang keagamaan yang kuat, Gus Ipul menegaskan bahwa poin penting dalam ajaran agama adalah keadilan sosial, dan program Bansos yang inklusif dapat menjadi salah satu wujud nyata dari nilai-nilai tersebut.