Harga komoditas, terutama minyak dan batu bara, mengalami fluktuasi yang signifikan dalam sepekan terakhir. Menurut data dari Refinitiv, harga batu bara akhir pekan lalu berada di angka US$149,6 per ton, sedangkan pada akhir pekan ini ditutup di level yang relatif sama, yakni US$149,4 per ton. Namun, harga batu bara mencapai level tertinggi sepanjang 2024 pada Senin dengan angka US$153 per ton.
Lonjakan harga batu bara ini didorong oleh upaya Rusia meningkatkan ekspor batu bara ke India, mengantisipasi meningkatnya permintaan di pasar Asia. Sementara itu, harga minyak juga mengalami kenaikan yang signifikan, terutama dalam konteks ketegangan di Timur Tengah.
Tingginya permintaan energi di pasar Asia, terutama dari India, turut berperan dalam lonjakan harga batu bara. Rusia, salah satu pemasok batu bara terbesar di dunia, memperkirakan bahwa India mungkin akan melampaui China dalam permintaan batu bara pada awal dekade berikutnya. Hal ini disebabkan oleh rencana pengurangan penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik oleh China, sementara India terus meningkatkan produksi listrik berbasis batu bara.