“Daya beli kami sangat menurun, harga barang-barang kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng sudah tidak terjangkau lagi. Bantuan yang kami terima pun kadang tidak mencukupi,” ujar Lestari, seorang ibu rumah tangga di Jakarta.
Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Daya Beli Masyarakat
Kebijakan fiskal, meskipun memiliki tujuan untuk merangsang konsumsi dan stabilitas harga, ternyata belum sepenuhnya mampu menahan dampak inflasi yang memengaruhi daya beli masyarakat. Di satu sisi, bantuan sosial memberikan angin segar bagi sebagian masyarakat, tetapi di sisi lain, distribusi yang tidak merata dan jumlah bantuan yang terbatas masih menjadi permasalahan.
“Fiskal yang kita terapkan seharusnya juga mencakup pemberdayaan ekonomi masyarakat, bukan hanya sekedar bantuan langsung. Masyarakat membutuhkan kesempatan untuk meningkatkan pendapatan mereka, bukan hanya mengandalkan bantuan,” jelas Rina, seorang pelaku UMKM di Bandung.
Pemerintah Diminta Fokus pada Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Beberapa pengamat ekonomi berpendapat bahwa untuk benar-benar menjaga daya beli masyarakat, pemerintah perlu fokus pada pemberdayaan ekonomi lokal dan sektor produktif, seperti UMKM. Program pelatihan, akses permodalan yang lebih mudah, dan dukungan terhadap pengusaha kecil akan membantu mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pemberdayaan sektor UMKM dapat menjadi jalan keluar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, memperbaiki daya beli hanya dengan bantuan sosial jangka pendek tidak akan cukup dalam jangka panjang,” tambah Dwi, seorang pakar ekonomi mikro.