Tidak hanya itu, implementasi prinsip syariah dalam keuangan publik juga memberikan kesempatan bagi pengembangan model keuangan yang lebih inklusif dan adil. Dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam sistem keuangan berbasis syariah, Indonesia dapat menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
Kesempatan ini juga perlu didukung dengan edukasi dan literasi syariah yang meluas, baik di kalangan institusi keuangan maupun masyarakat umum. Pembangunan ekonomi berbasis syariah memerlukan pemahaman yang kuat dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan, sehingga potensi keuangan syariah dapat benar-benar diaktualisasikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan menjadikan prinsip syariah sebagai landasan utama dalam keuangan publik, Indonesia dapat mengembangkan model pembangunan ekonomi yang berfokus pada keadilan, keberlanjutan, dan inklusi. Hal ini bukan hanya akan memberikan manfaat bagi perkembangan ekonomi Indonesia, tetapi juga dapat memberikan inspirasi bagi negara-negara anggota IsDB dan komunitas keuangan syariah global.
Pembiayaan syariah sebesar Rp111,5 triliun yang telah disalurkan ke Indonesia oleh Islamic Development Bank merupakan langkah yang signifikan dalam menggerakkan ekonomi berbasis syariah di tanah air. Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip syariah dalam pembiayaan proyek-proyek strategis, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai pusat keuangan syariah yang berpengaruh di tingkat regional maupun global.