Dari segi wilayah, inflasi bulanan pada bulan Maret 2023 terjadi di 34 dari 38 provinsi, sementara empat provinsi lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sulawesi Utara sebesar 1,07 persen, sementara deflasi terdalam terjadi di provinsi Maluku sebesar 0,46 persen.
Dilihat dari komponen pembentuknya, inflasi sebesar 0,25 persen pada bulan Maret 2024 didorong oleh seluruh komponen. Komponen inti (core inflation) mengalami inflasi 0,23 persen, dengan andil inflasi 0,15 persen. Komoditas yang dominan memberikan kontribusi inflasi pada komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan nasi dengan lauk.
Komponen harga yang diatur pemerintah (administered price) juga mengalami inflasi 0,08 persen dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan kontribusi inflasi pada komponen harga yang diatur pemerintah adalah sigaret kretek mesin (SKM).
Sementara itu, komponen harga bergejolak (volatile food) mengalami inflasi sebesar 2,16 persen dengan andil inflasi 0,36 persen. Komoditas yang dominan memberikan kontribusi inflasi adalah telur ayam ras, daging ayam ras, beras, cabai rawit, bawang putih, dan cabai merah.
Terkait dengan perawatan pribadi, Amalia menyampaikan bahwa inflasi Maret 2024 didorong oleh kebutuhan perawatan pribadi selama Ramadan. Hal ini terlihat dari peningkatan harga pada komoditas tertentu yang umumnya digunakan selama bulan puasa dan Lebaran.