Hunian murah juga umumnya berada di lokasi yang jauh dari pusat aktivitas ekonomi, sehingga membuat biaya transportasi tinggi dan waktu tempuh kerja makin panjang.
Spekulasi Lahan dan Dominasi Developer Besar
Kenaikan harga tanah juga didorong oleh spekulasi dan pembelian besar-besaran oleh pengembang besar. Banyak lahan tidur yang dibeli untuk ditahan, bukan langsung dibangun. Ini mempersempit ruang gerak masyarakat umum dalam mengakses tanah untuk rumah.
“Pasar properti kita makin dikuasai oleh segelintir pemain besar. Mereka atur harga, bukan pasar,” kata Dwi Larasati, peneliti kebijakan tata ruang dari INDEF.
Solusi: Reformasi Tata Ruang dan Akses Kredit yang Adil
Pakar perumahan menyarankan adanya reformasi tata ruang yang mendorong pemanfaatan lahan secara inklusif dan berkelanjutan. Selain itu, skema pembiayaan rumah untuk generasi muda harus disesuaikan dengan pola kerja baru seperti freelancer dan pekerja digital.