Harga emas kembali mengalami kenaikan signifikan setelah dua hari penurunan yang cukup mencolok. Penguatan harga emas tersebut dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya adalah pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), imbal hasil US Treasury, dan optimisme pasar terkait spekulasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed). Pergerakan harga emas pada perdagangan Senin (6/5/2024) di pasar spot berhasil terapresiasi sebesar 0,93% mencapai level US$ 2.322,94 per troy ons. Kenaikan ini secara signifikan menghapus tren buruk emas yang sebelumnya mengalami pelemahan selama dua hari berturut-turut, dengan penurunan mencapai 0,7%.
Kemudian, pada pukul 05.58 WIB Selasa (7/5/2024), harga emas di pasar spot terus menunjukkan kenaikan, naik sebesar 0,16% di posisi US$ 2.326,73 per troy ons. Hal ini menunjukkan bahwa harga emas masih bergerak lebih tinggi dan terus menguat, memberikan optimisme bagi para pelaku pasar terhadap potensi pergerakan harga emas ke depannya.
Salah satu pendorong utama kenaikan harga emas adalah pelemahan dolar AS. Penurunan nilai dolar AS membuat harga emas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi lebih murah bagi investor lainnya yang menggunakan mata uang berbeda. Sehingga, hal ini membuka peluang bagi peningkatan permintaan emas yang secara langsung dapat mendorong kenaikan harganya.
Selain itu, imbal hasil US Treasury yang sedikit menunjukkan penurunan juga memberikan dampak positif terhadap penguatan harga emas. Imbal hasil yang menurun membuat aset lainnya kurang menarik, sehingga investor beralih ke aset-aset safe haven seperti emas untuk menjaga portofolio investasinya.