Tampang.com | Harga beras di pasar-pasar tradisional maupun ritel modern kembali mengalami kenaikan signifikan dalam sebulan terakhir. Lonjakan ini menimbulkan efek beragam di lapangan—sebagian petani mengaku diuntungkan, namun tak sedikit konsumen yang mulai kesulitan memenuhi kebutuhan pokok.
Kondisi ini menyoroti dilema klasik dalam sektor pangan: saat harga naik, apakah itu sepenuhnya kabar baik?
Petani Mengaku Lebih Untung
Bagi sebagian petani di sentra produksi seperti Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan, kenaikan harga beras menjadi angin segar.
-
Harga gabah kering panen naik signifikan, mendorong peningkatan pendapatan mereka.
-
Selisih harga antara gabah dan beras juga mulai stabil, memberikan kepastian ekonomi saat panen.
-
Permintaan dari pasar lokal dan luar negeri meningkat, terutama karena stok beras premium dari luar sedang terbatas.
“Dulu kami hanya bisa menutup modal, sekarang mulai bisa menyisihkan untuk musim tanam berikutnya,” ujar salah satu petani muda di Klaten.