Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, baru-baru ini mengungkapkan bahwa penguatan dolar AS yang mendominasi pergerakan nilai tukar global telah berdampak pada depresiasi rupiah. Meskipun begitu, depresiasi rupiah masih tergolong lebih baik dibandingkan dengan banyak mata uang negara lain yang terus melakukan intervensi melalui kebijakan triple intervention.
Perry Warjiyo menyatakan bahwa kebijakan triple intervention yang dilakukan BI mampu meredam tekanan terhadap rupiah. Melalui intervensi di pasar valuta asing, pengelolaan likuiditas dalam negeri, dan kebijakan suku bunga, BI berhasil menjaga depresiasi rupiah lebih ringan jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
Dalam kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi COVID-19, kebijakan intervensi yang dilakukan oleh BI dinilai berhasil menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Meskipun terdapat tekanan dari penguatan dolar AS, Perry Warjiyo menegaskan bahwa BI terus berupaya menjaga agar depresiasi rupiah tetap terkendali.