Tampang.com | Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencatat penguatan tipis dalam beberapa hari terakhir. Meski dianggap sebagai sinyal positif oleh sebagian pelaku pasar, banyak pengamat menilai penguatan ini masih bersifat sementara dan belum cukup kuat untuk disebut tren pemulihan jangka panjang.
Faktor Penyebab Penguatan Sementara
Penguatan rupiah kali ini didorong oleh kombinasi faktor teknikal dan psikologis pasar, seperti intervensi Bank Indonesia, penurunan indeks dolar global, serta masuknya dana asing ke pasar obligasi domestik. Namun, penguatan tersebut belum didukung oleh faktor fundamental yang stabil, seperti neraca perdagangan dan pertumbuhan investasi yang konsisten.
Respons Pelaku Pasar dan Dunia Usaha
Pelaku pasar keuangan menyambut positif penguatan rupiah, meski masih berhati-hati. Dunia usaha, terutama sektor impor, mendapat sedikit ruang bernapas karena biaya pembelian bahan baku luar negeri menjadi lebih murah. Namun, kondisi ini belum cukup mendorong ekspansi signifikan karena fluktuasi masih tinggi dan bisa berubah cepat.