Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Osaka, John Tjahjanto Boestami, menyampaikan bahwa saat ini produk alat musik Indonesia, terutama gitar, memiliki posisi pasar yang menjanjikan di Jepang. Ia berharap, partisipasi Indonesia semakin meningkatkan nilai ekspor alat musik, khususnya gitar klasik dan listrik, ke pasar Jepang maupun dunia. "Keputusan Indonesia untuk berpartisipasi kembali merupakan upaya untuk mempertemukan produsen gitar Indonesia dengan pembeli dan distributor alat musik dari seluruh dunia. Kami optimistis, partisipasi ini akan membuka lebih banyak peluang untuk produk alat musik Indonesia di kancah internasional," kata John.
Pada tahun 2024, Indonesia menempati posisi keempat sebagai pemasok alat musik ke seluruh dunia. Nilai ekspor mencapai 613,96 juta dollar AS dan menguasai pangsa pasar 7,66 persen untuk pasar global. Dalam sektor ini, China masih menjadi kompetitor utama Indonesia dengan nilai ekspor 2,26 miliar dollar AS dan pangsa pasar 28,17 persen.