Tampang.com | Selama periode 2020 hingga 2024, neraca perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat menunjukkan tren positif bagi Indonesia. Negeri Paman Sam secara konsisten menjadi salah satu pasar ekspor terbesar bagi produk-produk Indonesia, khususnya sektor nonmigas. Namun, dinamika global dan kebijakan baru dari pemerintah AS berpotensi mengubah peta perdagangan kedua negara.
Ekspor dan Impor Fluktuatif, Tapi Surplus Tetap Terjaga
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia ke AS mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Meski begitu, Indonesia selalu mencatatkan surplus perdagangan terhadap AS selama lima tahun terakhir:
-
2020: Ekspor $18,62 miliar | Impor $8,58 miliar | Surplus $10,04 miliar
-
2021: Ekspor $25,77 miliar | Impor $11,24 miliar | Surplus $14,52 miliar
-
2022: Ekspor $28,18 miliar | Impor $11,61 miliar | Surplus $16,57 miliar
-
2023: Ekspor $23,53 miliar | Impor $11,27 miliar | Surplus $11,97 miliar
-
2024: Surplus tercatat sebesar $16,84 miliar, menjadikan AS kontributor terbesar terhadap surplus neraca dagang Indonesia tahun itu.
Apa Saja yang Diekspor dan Diimpor?
AS menjadi pasar utama bagi sejumlah komoditas andalan ekspor Indonesia, seperti: