Dengan demikian, gejolak antara Iran dan Israel seharusnya dipandang lebih kompleks. Indonesia tidak hanya sebagai pengimpor energi, tetapi juga sebagai eksportir komoditas yang terhubung dengan kondisi pasar global. Lonjakan harga minyak bisa memberikan keuntungan jangka pendek, tetapi jika pasar ekspor Indonesia justru terguncang, rugi bisa menjadi beban yang lebih berat dari manfaat yang didapat.
Tak hanya itu, ketegangan di Timur Tengah juga mempengaruhi stabilitas politik dan ekonomi global. Negara-negara yang mendapatkan dampak dari konflik ini sering kali mengubah kebijakan luar negeri mereka dalam mencari keberlangsungan energi dan hubungan dagang. Ini bisa berdampak pada hubungan Indonesia dengan negara-negara lain yang saat ini menjadi mitra dagangnya. Dengan situasi geopolitik yang terus bergeser, Indonesia harus dapat beradaptasi dengan cepat agar tidak terpinggirkan dari pasar global.
Perubahan harga minyak dan komoditas lainnya yang terjadi akibat ketegangan tersebut menunjukkan bagaimana kejadian internasional bisa mempengaruhi ekonomi domestik. Dimana para pemangku kepentingan di Indonesia harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan dalam pengelolaan sumber daya dan proyeksi ekonomi ke depan.