Perubahan nilai tukar mata uang juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi inflasi di Indonesia. Sebagai negara dengan kurs rupiah yang volatile, fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi harga barang impor dan harga bahan baku dalam negeri. Kenaikan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dapat membantu menekan inflasi dengan menurunkan harga barang impor, sedangkan pelemahan nilai tukar rupiah akan berakibat sebaliknya.
Selain faktor eksternal, faktor internal seperti pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan tingkat konsumsi juga berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat mendorong permintaan akan barang dan jasa, yang pada gilirannya dapat memicu inflasi. Kenaikan upah minimum juga dapat mendorong kenaikan harga barang dan jasa, karena perusahaan akan menaikkan harga produk mereka untuk menutupi biaya tenaga kerja yang meningkat.
Tingkat konsumsi yang tinggi juga dapat menjadi pemicu inflasi, karena permintaan yang tinggi akan membuat produsen untuk menaikkan harga produk mereka. Oleh karena itu, perubahan pola konsumsi masyarakat juga dapat mempengaruhi tingkat inflasi di Indonesia.