Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (16/7) tercatat melemah pada level Rp 16.179. Namun, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menilai bahwa terdapat potensi penguatan nilai tukar rupiah.
Ariston menyatakan, "Rupiah bisa menguat hari ini terhadap dolar AS dan sudah terlihat bergerak menguat pagi ini," kepada Katadata.co.id pada Rabu (17/7). Menurut data Bloomberg pukul 09.55 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.126 per dolar AS, menunjukkan adanya penguatan sebesar 0,33 persen atau 53,00 poin.
Penguatan rupiah tersebut didukung oleh data indeks harga barang impor. Selain itu, data penjualan ritel AS pada Juni 2024 tidak menunjukkan kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Ariston menjelaskan bahwa hal ini mengindikasikan potensi penurunan inflasi di AS, membuka kemungkinan untuk pemangkasan suku bunga acuan di AS.
Dengan sentimen pemangkasan suku bunga acuan AS yang meningkat, Ariston menilai kemungkinan Bank Indonesia juga tidak akan menaikkan suku bunga acuannya. Hal ini dilakukan untuk menjaga nilai tukar rupiah, karena kenaikan suku bunga berpotensi melambatkan pertumbuhan ekonomi. Ariston memproyeksikan potensi penguatan rupiah ke arah Rp 16.100 dengan potensi resisten pada kisaran Rp 16.200.