Secara keseluruhan, China tetap menjadi negara tujuan utama ekspor Indonesia, menguasai 22,44 persen dari total ekspor hingga Maret 2024. Disusul oleh ASEAN dengan porsi sebesar 17,89 persen, Amerika sebesar 10,36 persen, dan India 8,42 persen.
Penurunan yang signifikan dalam ekspor nonmigas Indonesia ke China memberikan gambaran penting terkait dinamika perdagangan antara kedua negara. Sebagai reaksi terhadap penurunan ini, perlu adanya upaya bersama untuk mencari strategi agar perdagangan dapat kembali membaik. Kedua negara perlu bekerja sama dalam menjaga stabilitas perdagangan, serta mencari peluang baru untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat kerja sama dalam hal pasar, investasi, dan inovasi produk.
Penting untuk terus memonitor perkembangan ekspor Indonesia ke China serta variabel-variabel ekonomi terkait guna merumuskan kebijakan yang tepat dalam menghadapi dinamika perdagangan global. Selain itu, penting juga untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara lain sebagai upaya diversifikasi pasar ekspor Indonesia. Kerja sama dengan negara-negara lain juga menjadi langkah penting guna mengurangi ketergantungan pada satu pasar saja. Dengan demikian, Indonesia dapat menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi melalui diversifikasi ekspor.