Seorang ASN yang berencana mendaftar beasiswa Kemenkeu 2025 mengungkapkan kekecewaannya. "Saya sudah menyiapkan dokumen dan persyaratan untuk program ini sejak tahun lalu. Sekarang, tiba-tiba dibatalkan. Ini cukup mengecewakan," ujarnya.
Di sisi lain, beberapa pihak memahami keputusan ini sebagai bagian dari penyesuaian kebijakan fiskal yang lebih luas. Pemerintah saat ini tengah berupaya mengalokasikan anggaran ke sektor yang lebih mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti infrastruktur, ketahanan pangan, dan subsidi energi.
Keputusan ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo untuk melakukan efisiensi belanja negara agar lebih tepat sasaran. Prabowo telah meminta Kementerian Keuangan untuk menyusun strategi penghematan tanpa mengurangi program-program prioritas nasional lainnya.
Selain pembatalan beasiswa, Kemenkeu juga tengah meninjau berbagai program lain yang dinilai kurang mendukung pertumbuhan ekonomi secara langsung. Sumber dari internal Kemenkeu menyebutkan bahwa alokasi dana untuk perjalanan dinas, seminar, dan pelatihan luar negeri juga akan dikurangi sebagai bagian dari kebijakan efisiensi.
Namun, langkah ini tetap mengundang pro dan kontra. Beberapa pengamat ekonomi menilai bahwa pengurangan anggaran pendidikan, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM di sektor keuangan publik, dapat berdampak negatif dalam jangka panjang.