Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan pola konsolidasi yang membuat banyak pengamat mata uang memperhatikan dengan seksama. Ariston Tjendra, seorang analis mata uang, menjelaskan bahwa meskipun rupiah memiliki potensi untuk menguat, peluang tersebut agaknya masih terbatas, terutama dalam ketiadaan sentimen yang cukup kuat untuk mendorong pergerakan yang signifikan.
“Untuk hari ini, saya memperkirakan pergerakan rupiah akan berada di rentang Rp 16.200 hingga Rp 16.350 per dolar AS,” ungkap Ariston saat diwawancarai oleh Katadata.co.id pada Kamis, 26 Juni. Dia melanjutkan dengan menegaskan bahwa meskipun indeks dolar AS saat ini mengalami tekanan di level 97, para pelaku pasar cenderung memilih sikap hati-hati. Salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi ini adalah sentimen gencatan senjata yang terjadi di beberapa wilayah konflik, yang pada umumnya meningkatkan minat investor terhadap aset-aset yang lebih berisiko.