Sudah banyak kiranya masyarakat Indonesia yang mengenal ragam batik sebagai hasil karya seni kerajinan tradisional, terutama batik tulis maupun batik kain/batik cetakan yang berasal dari daerah Jawa Tengah, seperti Batik Solo, Batik yang berasal dari Pekalongan ataupun ragam Batik Yogyakarta.
Proses pembuatan batik di Jawa Barat juga merupakan tradisi yang sama tuanya dengan di Jawa Tengah, di Cirebon ragam dan corak batiknya sangat menarik perhatian dan berbeda benar dari batik-batik Surakarta, Yogya maupun seni kerajinan batik lainnya yang berasal dari bagian lain pantai Utara Jawa.
Corak batik Cirebon tidak menggunakan corak simetris di seluruh badan, melainkan lebih sebagai suatu corak yang menggambarkan sesuatu yang nyata diatas bahan polos. Hingga kini Cirebon terkenal dengan pola dan corak istimewa yang tidak dapat ditemui dalam perbendaharaan batik di daerah penghasil batik lain di Indonesia. Ragam corak batik Cirebon yang terpopuler adalah corak yang menggambarkan lambang macan putih yang oleh karena pengaruh Islam mengambil bentuk singa parsi.
Corak lain yang dimiliki batik Cirebon adalah Supit Urang yang berarti "Jepit Udang" yang juga merupakan istilah militer untuk siasat perang, di mana musuh dikelilingi dari samping dan kekuatan menyerangnya ada di tengah. Corak tersebut memperlihatkan kedua lengan seorang mahluk berjenis wanita berupa udang yang sedang melancarkan panah. Pola-pola populer lainnya adalah ayam alas - dahulu dinamakan " Ayam Alas Gunung Jati", kemudian ada corak 'Taman Arum Sunyarangi yang memiliki arti tarnan yang wangi tempat tinggal para dewa.