Di sisi lain, BI juga perlu memperhatikan kondisi ekonomi domestik dalam mengelola cadangan devisa. Dengan adanya penurunan cadangan devisa, BI harus mampu melakukan langkah-langkah yang dapat memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar dan masyarakat, serta menjaga kestabilan ekonomi dalam negeri.
Berbagai langkah antisipasi dan kebijakan telah dilakukan oleh BI, seperti intervensi pasar valuta asing, peningkatan suku bunga acuan, dan kebijakan makroprudensial guna mengurangi risiko eksternal. Selain itu, BI juga terus mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif dan berupaya mengelola defisit transaksi berjalan untuk menjaga ketersediaan devisa.
Maret 2024 menjadi momentum yang penting bagi pihak BI untuk terus melakukan evaluasi dan pengendalian terhadap cadangan devisa, terutama dalam menghadapi ketidakpastian kondisi pasar keuangan global. Kebijakan yang diterapkan harus dapat menjaga stabilitas ekonomi Indonesia, sekaligus merespons dinamika global yang terus berubah.
Dalam kondisi seperti ini, kerja sama antara pemerintah, BI, dan pelaku pasar menjadi sangat penting. Sinergi antara ketiganya dapat menciptakan penguatan dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global, sehingga stabilitas ekonomi Indonesia dapat tetap terjaga.