Ketika ditanya mengenai besaran bantuan, Airlangga memastikan nilainya tidak akan mencapai Rp 600.000, lebih rendah dibandingkan bantuan sebelumnya. Meski begitu, program ini diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi para pekerja di masa sulit.
Pemerintah saat ini tengah merampungkan regulasi dan finalisasi anggaran untuk program BSU 2025. Seluruh mekanisme penyaluran hingga regulasi teknis diupayakan selesai sebelum 5 Juni 2025, agar bantuan bisa segera disalurkan. “Perkiraan anggaran sudah tersedia, tinggal finalisasi,” tambahnya.
BSU 2025 merupakan bagian dari enam paket kebijakan insentif ekonomi yang disiapkan pemerintah guna mendorong konsumsi masyarakat pada kuartal II tahun ini. Peluncuran paket kebijakan tersebut ditargetkan pada awal Juni mendatang.
Sebagai catatan, program BSU ini sudah beberapa kali dilaksanakan sejak pandemi. Pada 2020, pekerja menerima bantuan sebesar Rp 1,2 juta selama dua bulan, kemudian turun menjadi Rp 500.000 per bulan selama dua bulan pada 2021. Di tahun 2022, bantuan diberikan sekali senilai Rp 600.000, sebelum akhirnya program sempat vakum pada 2023 dan baru akan aktif kembali tahun ini.