Pertanyaan tersebut djawab Lulu Terianto. Dia mengungkapkan, perilaku konsumen media di Australia berbeda dengan Indonesia. Peran digital di Indonesia tidak semaju di Australia. ”Di Indonesia, koran dan radio masih dibutuhkan,” katanya.
Menurut dia, kondisi bisnis koran yang lesu tak otomatis akan mematikan koran. Semua bergantung pada pelaku bisnis tersebut. ”Sebab, kualitas adalah kunci untuk bertahan,” ucap dia.
Lulu mengatakan, media akan tetap menarik apabila menyajikan komunikasi dua arah. Media sosial selama ini melakukan strategi itu. Dia lantas menyebut Facebook, yang memungkinkan pengguna dan orang lain bisa berkomunikasi dalam sebuah forum. Artinya, ada komunikasi dua arah sehingga menarik perhatian.
Nah, hampir semua media online belum melakukan itu. Lulu yakin, selama komunikasi yang diterapkan media online masih satu arah, umurnya tidak panjang. Demikian halnya dengan koran. ”Harus mewujudkan komunikasi dua arah,” ungkap Lulu.