Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal khawatir kenaikan tarif PPN 12% akan membebani konsumen dan memperburuk daya beli. Beliau menilai kenaikan PPN 12% bisa kontraproduktif terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi. Ia meminta pemerintah mempertimbangkan kembali langkah ini guna kepentingan masyarakat.
Kebijakan kenaikan tarif PPN menjadi sorotan utama dalam perbincangan ekonomi belakangan ini. Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, menjadi salah satu tokoh publik yang menyuarakan keprihatinan terhadap rencana kenaikan PPN 12%. Menurutnya, langkah ini tidak hanya akan membebani konsumen, tetapi juga berpotensi memperburuk daya beli dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks ketidakpastian ekonomi yang sedang terjadi, kenaikan PPN 12% dipandang sebagai kebijakan yang bisa berdampak kontraproduktif. Sebagai perwakilan rakyat, Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti pentingnya kebijakan ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, bukan sebaliknya. Beliau menilai bahwa kenaikan PPN 12% bisa menjadi beban tambahan bagi masyarakat, terutama mereka yang berada di golongan ekonomi menengah ke bawah.
Perdebatan seputar kenaikan PPN 12% telah mencuat dalam beberapa waktu terakhir. Banyak pihak, termasuk tokoh-tokoh politik dan ekonomi, menyuarakan kekhawatiran mengenai dampak dari kebijakan ini. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan tarif PPN tidak hanya menjadi perbincangan di kalangan elit politik dan ekonomi, tetapi juga menjadi perhatian publik yang lebih luas.