“Subsidi ini ibarat kebocoran besar. Yang menikmati justru mereka yang tak berhak,” ujar Dadan Iskandar, pengamat energi dari Universitas Nasional.
Kelalaian dalam sistem distribusi, minimnya pengawasan di lapangan, serta belum optimalnya sistem MyPertamina turut memperparah kondisi ini.
Rakyat Kecil Jadi Korban
Sementara itu, kelompok masyarakat berpenghasilan rendah justru kesulitan mengakses BBM subsidi. Banyak sopir angkot, nelayan, dan ojek yang harus antre berjam-jam di SPBU karena stok yang cepat habis atau distribusi yang tak merata.
“Yang benar-benar butuh malah kesulitan. Ini bukan sekadar soal harga, tapi soal akses dan keadilan,” kata Muslih, sopir angkot di Cirebon.
Pemerintah Perlu Tindakan Tegas