Beberapa tantangan yang masih membayangi:
-
Kepercayaan masyarakat terhadap keamanan digital masih belum merata.
-
Belum semua layanan setara dengan bank konvensional, seperti pinjaman besar atau produk investasi kompleks.
-
Tingkat literasi keuangan digital di daerah masih rendah.
-
Risiko kebocoran data dan peretasan yang menjadi kekhawatiran besar di era siber ini.
Namun para pelaku bank digital terus berinovasi—dari kolaborasi dengan startup fintech, hingga penerapan AI untuk keamanan dan pelayanan pelanggan.
Regulasi Masih Bergerak Dinamis
Pemerintah dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pun tidak tinggal diam. Sejumlah regulasi telah disiapkan untuk mengatur:
-
Modal minimum bank digital, agar tidak mudah goyah saat terjadi guncangan ekonomi.
-
Standar keamanan siber, untuk melindungi data nasabah.
-
Kewajiban edukasi literasi digital ke masyarakat, sebagai syarat perluasan layanan.
Tujuannya jelas: mendorong pertumbuhan bank digital tanpa mengabaikan perlindungan konsumen.
Bank Konvensional Tak Tinggal Diam
Sadar akan tren ini, banyak bank besar mulai meluncurkan anak usaha digital atau memperbarui sistem perbankan mereka agar lebih responsif.