Peramal virtual
Mungkin karena terdorong oleh kopi Turki sebagai bahan pembicaraan, saya kemudian menemui orang asing di sebuah kafe pada hari itu dan bertanya apakah dia sudah membacakan peruntungannya. Yonca Oğuz, yang berusia awal 20-an, membenarkan bahwa ritual tersebut masih sangat populer di kalangan wanita Turki. “Ketika salah satu teman kami mengalami krisis, kami berkumpul dan menemukan falcı,” katanya.
Namun, bagi generasinya, hal ini juga beralih ke pembacaan virtual. Pada tahun 2017, Faladdin – plesetan dari "fal" dan "Aladdin" – diciptakan oleh model dan influencer Sertac Tasdelen, yang tumbuh dari seorang ibu yang bisa membaca ramalan kopi. Pada tahun 2010, teman-temannya mulai mengirimkan foto cangkir kopi mereka yang sudah dikeringkan kepada ibunya, yang kemudian membalasnya dengan banyak uang melalui email. Akhirnya, ini berkembang menjadi aplikasi, yang secara otomatis menghasilkan keberuntungan dalam cangkir kopi. Kini, Faladdin memiliki lebih dari lima juta pengguna aktif di seluruh dunia dan di Turki sama besarnya dengan Tinder, kata Oğuz.
Lebih seperti ini:
- Godaan manis: 'makanan penutup rumah bordil' tercinta di Istanbul
- Hal paling Istanbul yang dapat dilakukan di Istanbul
- Cara Iran meramal nasib yang menarik
Di AS, kemampuan clairvoyance juga sedang booming di kalangan Generasi Z, dengan aplikasi astrologi seperti Co-Star yang mengirim horoskop harian kepada pengguna. Sebuah studi pada tahun 2021 menemukan bahwa generasi muda Amerika menggandakan praktik ramalan, dengan 51% populasi sampelnya, berusia 13-25 tahun, terlibat dalam "kartu tarot atau ramalan".
“Banyak dari kita membutuhkan bimbingan, dan terkadang lebih mudah untuk berbicara dengan orang asing,” saran Salcigil White.
Pada tahun 2023, sebuah video TikTok menjadi viral yang menampilkan kedai kopinya di Alexandria, Virginia. Klip tersebut mendapat lebih dari 30.000 suka, ketika peramal di kafe tersebut memberikan pembacaan kopi yang akurat dan lucu kepada seorang influencer gaya hidup. Kini, peramal di kafe tersebut sudah dipesan berbulan-bulan sebelumnya oleh orang-orang dari segala usia dan kebangsaan, kata Salcigil White.
Meskipun latar belakangnya mungkin telah berubah – dari harem, kedai kopi, hingga layar ponsel – permintaan akan petunjuk kehidupan tetap ada.
“Meramal kopi merupakan ritual yang sudah berusia berabad-abad, populer 500 tahun lalu dan masih populer hingga saat ini,” kata Salcigil White. “Kita mungkin berada pada tahap komunikasi teknologi yang berbeda, namun logika dasarnya sama – semua orang ingin mengetahui masa depan.”