Gerakan Berputar: Simbol Kosmis dan Spiritual
Sekilas, tarian ini mungkin terlihat sederhana: para dervish berputar di sekitar poros mereka sendiri. Namun, setiap gerakan memiliki makna simbolis yang mendalam:
Pakaian: Para dervish mengenakan pakaian khusus: topi kerucut tinggi (sikke) yang melambangkan batu nisan ego, jubah hitam (khirqa) yang melambangkan kuburan ego, dan jubah putih lebar (tennure) yang melambangkan kain kafan ego yang telah hidup kembali dalam kebenaran.
Posisi Tangan: Selama berputar, tangan kanan dervish diarahkan ke langit untuk menerima berkah ilahi, sementara tangan kiri diarahkan ke bumi, menyalurkan berkah tersebut kepada seluruh makhluk. Posisi ini melambangkan penyaluran kasih dan rahmat dari Tuhan ke dunia.
Arah Putaran: Para dervish berputar berlawanan arah jarum jam, yang diyakini meniru putaran alam semesta, dari atom hingga planet-planet. Gerakan ini adalah cerminan dari tatanan kosmis.
Melalui putaran yang berulang, para dervish secara bertahap mencapai kondisi trans. Pikiran mereka menjadi jernih, ego mulai pudar, dan mereka merasakan koneksi yang lebih dalam dengan dimensi spiritual. Ini adalah bentuk zikir (mengingat Tuhan) yang aktif, di mana setiap putaran adalah doa.