Di antara berbagai lapisan sosial yang membentuk masyarakat India, sistem kasta adalah salah satu fitur paling kuno, kompleks, dan kontroversial. Berakar dalam sejarah ribuan tahun, sistem ini telah membentuk struktur sosial, ekonomi, dan bahkan politik India, membagi masyarakat ke dalam hierarki yang kaku. Meskipun secara hukum telah dilarang dan banyak yang berupaya menghapusnya, sistem kasta masih meninggalkan jejak mendalam dalam perkembangan sosial India dan menghadapi tantangannya hari ini.
Akar Sejarah dan Varna: Landasan Awal Kasta
Sistem kasta di India memiliki akar yang sangat dalam, seringkali dikaitkan dengan teks-teks Hindu kuno seperti Veda. Awalnya, konsep yang dikenal sebagai Varna () dipercaya sebagai pembagian masyarakat berdasarkan fungsi atau pekerjaan, bukan kelahiran. Terdapat empat Varna utama:
Brahmana: Golongan pendeta, guru, dan cendekiawan. Dianggap sebagai yang tertinggi karena tugas-tugas spiritual mereka.
Kshatriya: Golongan prajurit, penguasa, dan bangsawan. Bertanggung jawab atas pemerintahan dan pertahanan.
Vaishya: Golongan pedagang, petani, dan pengrajin. Bertanggung jawab atas kegiatan ekonomi.
Shudra: Golongan pekerja, pelayan, dan buruh. Bertugas melayani tiga Varna di atas.
Di luar empat Varna ini, ada kelompok yang disebut Dalit (sebelumnya dikenal sebagai "yang tak tersentuh" atau untouchables). Mereka dianggap berada di luar sistem Varna dan melakukan pekerjaan yang paling rendah, kotor, atau tidak diinginkan secara sosial. Dalit sering menghadapi diskriminasi dan pengucilan parah.