Semut api dapat membangun tampilan miniatur Menara Eiffel dari tubuh mereka sendiri, dan serangga terus-menerus membangun kembali struktur untuk menyelamatkannya dari keruntuhan, sebuah studi baru menemukan.
Serangga merangkak naik turun struktur ini dalam sebuah fenomena yang menyerupai air mancur gerak lambat secara terbalik, kata periset.
Temuan studi baru ini dapat membantu menyebabkan kawanan robot yang dapat menggunakan tubuh mereka sendiri untuk membentuk struktur 3D yang kompleks, para ilmuwan menambahkan.
Membangun rakit
Semut api (Solenopsis invicta) berkembang di lahan basah Pantanal di Brasil. Pada tahun 2011, Craig Tovey, seorang ahli biologi di Institut Teknologi Georgia di Atlanta, dan rekan-rekannya menemukan cara di mana koloni serangga ini dapat membentuk dirinya menjadi rakit yang bisa bertahan selama berbulan-bulan.
Semut api bisa menggunakan bantalan lengket di ujung kaki mereka untuk saling menautkan dan membentuk rakit berbentuk pancake. Studi tahun 2011 menemukan bahwa setiap exoskeleton antera dapat menjebak gelembung udara dan menjadi sedikit air. Tenun koloni bersama-sama mengarah pada efek waterproofing yang lebih kuat yang membuat rakit mengering saat mengapung di air. [Video: Watch Semut Api Membangun Rakit]
Jika rakit semut menemukan tempat yang optimal untuk menetap, mereka bisa membentuk menara berbentuk lonceng yang bertindak sebagai tempat penampungan sementara akibat banjir. Struktur ini masing-masing terdiri dari ratusan ribu semut dan mencapai lebih dari 30 semut; Sampai sekarang, ini adalah misteri bagaimana semut bisa membangun struktur setinggi itu dari tubuh mereka sendiri tanpa harus hancur, kata periset dalam penelitian baru.
Menara tenggelam
Tovey dan rekan-rekannya secara tidak sengaja menemukan rahasia struktur tinggi saat mereka bereksperimen dengan koloni semut api yang dikumpulkan dari pinggir jalan di dekat Atlanta. Para peneliti membuat penemuan ketika "kami secara tidak sengaja meninggalkan kamera video yang berjalan selama satu jam ekstra setelah semut selesai membangun menara mereka," kata Tovey kepada Live Science.
Rekan penulis studi Nathan Mlot, juga seorang ahli biologi di Institut Teknologi Georgia, "terlalu baik ilmuwan untuk membuang data," kata Tovey. "Tapi dia tidak mau menyia-nyiakan waktu menonton selama satu jam, jadi dia memutar video itu beberapa kali dengan kecepatan biasa."
Untuk mendorong semut membangun menara, para peneliti menempatkannya dalam kotak yang jelas yang memiliki batang plastik yang menonjol dari lantai mereka. Batang ini berfungsi sebagai pendukung semut yang bisa membangun struktur yang terbuat dari tubuh mereka sendiri. Dalam percobaan berikutnya, menara yang dibangun semut berkisar antara 0,28 sampai 1,18 inci (7 sampai 30 milimeter) tinggi dan dibangun dalam waktu 17 sampai 33 menit. Para periset mencatat bahwa menara semacam itu kemungkinan berbentuk bel karena dalam bentuk itu, masing-masing komponen memiliki beban yang sama.