Tentu saja, tidak mudah untuk memuaskan selera makan anak-anak, terutama dalam lingkungan sekolah dengan beragam latar belakang. Namun, respons yang kurang positif terhadap carbonara dalam program ini seharusnya menjadi catatan penting bagi pihak yang mengelola program tersebut.
Dalam kasus ini, terlihat bahwa pemberian makanan bergizi gratis sudah menjadi hal yang positif, tetapi konten dari menu tersebut juga harus diperhatikan lebih lanjut agar sesuai dengan selera anak-anak. Sebuah survey atau komunikasi yang lebih terbuka antara pihak sekolah dan pihak yang menyediakan program makan bergizi gratis bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk memperbaiki masalah ini.
Tentu saja, menu makanan bergizi juga harus sejalan dengan regulasi kesehatan dan gizi yang berlaku. Namun, variasi dalam penyajian dan pilihan menu yang lebih bervariasi, mengikuti selera dan keinginan anak-anak, juga merupakan faktor yang tidak boleh diabaikan.
Dalam konteks ini, program makan bergizi gratis seharusnya tidak hanya berfokus pada aspek nutrisi semata, tetapi juga memperhatikan aspek-aspek lain yang membuat anak-anak merasa nyaman dan menikmati makanan yang mereka konsumsi. Kesehatan secara keseluruhan mencakup aspek nutrisi dan juga kepuasan konsumen terhadap apa yang mereka konsumsi.