Melalui upaya yang gigih, drone thermal akhirnya mampu mendeteksi keberadaan jasad Kaifat Rafi Mubarok yang berada dalam kedalaman ratusan meter di kawasan Gunung Rinjani. Temuan ini memberikan sedikit kelegaan bagi keluarga dan teman-teman Kaifat Rafi Mubarok, meskipun kesedihan mendalam tetap meliputi perasaan mereka.
Setelah jasad korban ditemukan, Tim SAR gabungan saat ini sedang fokus untuk melakukan evakuasi. Wahyu mengatakan proses evakuasi jenazah korban membutuhkan waktu yang cukup lama, mengingat medan yang sangat terjal dan kondisi cuaca yang tidak menentu.
Kehilangan seorang pendaki muda seperti Kaifat Rafi Mubarok harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Pengalaman ini mengingatkan bahwa keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama ketika menjelajahi alam. Persiapan yang matang, pengetahuan yang cukup tentang medan yang akan dihadapi, serta mematuhi aturan dan petunjuk pendakian adalah hal-hal yang tak boleh diabaikan.
Selain itu, setiap tim pendakian harus tetap bersatu dan menjaga kebersamaan. Kejadian ini kembali menegaskan bahwa pentingnya untuk tidak berpisah dengan kelompok selama pendakian, serta saling memperhatikan setiap anggota tim untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.