Pendakian gunung merupakan aktivitas yang menuntut kehati-hatian ekstra dan kesiapan dalam menghadapi kondisi alam yang tidak terduga. Hal ini menjadi kenyataan pahit bagi lima pendaki Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, ketika mereka mengalami hipotermia akibat kondisi cuaca yang ekstrem pada Minggu sore, 3 November 2024. Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pendakian gunung.
Laporan mengenai kondisi darurat ini diterima oleh tim relawan dari Paguyuban Giri Lawu (PGL) sekitar pukul 18.30 WIB. Tim relawan segera meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan kepada para pendaki yang mengalami kondisi kesehatan yang memprihatinkan.
Kondisi cuaca yang tidak menentu seringkali menjadi ancaman serius bagi para pendaki gunung. Pada tanggal kejadian, kabut tebal mulai menyelimuti jalur pendakian Gunung Lawu sejak pagi hari, diikuti oleh hujan deras pada siang dan sore hari. Hal ini menyebabkan suhu udara menjadi sangat dingin dan melebihi ambang batas normal, sehingga meningkatkan risiko terjadinya hipotermia pada para pendaki.
Hipotermia adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang bisa diproduksi, sehingga menyebabkan suhu tubuh menurun di bawah normal. Gejala hipotermia antara lain gemetar, kelelahan, kebingungan, kesulitan berbicara, bahkan hingga kehilangan kesadaran. Kondisi ini dapat berujung fatal jika tidak segera ditangani dengan tepat.