Melangkah ke dunia Hanbok () Korea adalah seperti membuka lembaran buku sejarah yang penuh warna dan keanggunan. Lebih dari sekadar busana tradisional, Hanbok Korea adalah manifestasi visual dari sebuah warisan budaya yang kaya, sebuah pakaian adat yang tak hanya memukau dengan elegansi warna dan siluetnya, tetapi juga menceritakan sejarah yang bergerak—kisah tentang adaptasi, identitas, dan filosofi kehidupan masyarakat Korea dari masa ke masa.
Sejarah yang Bernafas dalam Setiap Helai
Hanbok telah berevolusi selama ribuan tahun, sejak periode Tiga Kerajaan Korea (abad ke-1 SM – abad ke-7 M). Bentuk dasar Hanbok yang kita kenal sekarang, dengan bagian atas yang pendek (jeogori) dan rok panjang yang mengembang (chima), serta celana longgar (baji) untuk pria, telah ada sejak periode Dinasti Joseon (1392-1897). Desain ini dirancang untuk kenyamanan dalam berbagai aktivitas, sekaligus mencerminkan nilai-nilai Konfusianisme yang menekankan kesederhanaan dan martabat.
Hanbok tidak hanya mencerminkan mode zaman, tetapi juga status sosial dan kelas. Warna, bahan, dan ornamen tertentu hanya diperuntukkan bagi bangsawan atau keluarga kerajaan, sementara rakyat biasa mengenakan Hanbok dari bahan yang lebih sederhana dan warna yang terbatas. Ini menjadikan Hanbok sebagai cermin sosial yang dinamis, merekam perubahan politik dan ekonomi dalam setiap jahitannya. Meskipun mengalami modernisasi pada awal abad ke-20 dan digantikan oleh pakaian Barat untuk kebutuhan sehari-hari, Hanbok tetap bertahan sebagai busana upacara dan identitas budaya yang kuat.